Siapa yang harus kupercaya?

haruskah aku mengulang kembali, bintang?bagaimana mungkin? maksudku; apakah justru akan sia-sia, aku yang telah berjalan jauh untuk meninggalkan luka itu, realistiskah jika aku harus kembali lagi?


aku heran sebenarnya, dengan aku yang tidak konsisten
siang begitu cerdas aku menanggapi kemalangan itu dengan bijak
hari berganti malam, seketika aku menjadi orang yang sangat tidak realistis yang tidak kukenali sendiri 
jadi siapa yang harus ku percaya, bintang?
malam atau siang?
rasaku atau kekalahan?
kenyataan atau ungkapan bijak?

rasanya sudah tidak berenergi aku jika harus memilih diantaranya
tak ada yang berselera untukku percaya lagi selain satu; Tuhan

Komentar

Postingan Populer